BYD Ungguli Tesla Lagi, Penjualan Mobil Listrik Melejit di Awal 2025

Byd vs Tesla

Persaingan ketat antara dua raksasa produsen mobil listrik dunia, BYD asal China dan Tesla dari Amerika Serikat, kembali memanas di tahun 2025. Pada kuartal pertama tahun ini, BYD berhasil mencatatkan angka penjualan yang lebih tinggi dibandingkan Tesla.

Keberhasilan ini menunjukkan bahwa dominasi Tesla sebagai pemimpin pasar mobil listrik mulai mendapat tekanan kuat dari pesaing asal Asia. BYD yang selama ini dikenal agresif dalam ekspansi pasar dan pengembangan teknologi, kini menjadi penantang serius bagi Tesla di panggung global.

Mengutip laporan dari Car News China, sejumlah analis industri memprediksi BYD akan terus memimpin dalam penjualan kendaraan listrik global sepanjang tahun 2025. Salah satu faktor utama di balik keberhasilan ini adalah strategi ekspansi BYD yang dinilai sangat agresif dan terarah.

Berdasarkan data penjualan dari Counterpoint Research, BYD menunjukkan kinerja luar biasa dalam mendistribusikan unit mobil listrik ke berbagai belahan dunia. Inovasi teknologi yang dilakukan BYD juga berperan besar dalam menyaingi dominasi Tesla yang lebih dahulu dikenal sebagai pionir mobil listrik.

Pada periode Januari hingga Maret 2025, BYD berhasil mengirimkan sebanyak 416.388 unit kendaraan listrik berbasis baterai ke pasar global. Angka ini jauh melampaui pencapaian Tesla yang hanya mampu mengirimkan sekitar 36.681 unit pada periode yang sama.

Pencapaian tersebut bukanlah yang pertama bagi BYD dalam mengungguli Tesla. Sebelumnya, pada kuartal keempat tahun 2024, BYD juga sukses mencatatkan pengiriman sebanyak 595.413 unit kendaraan listrik.

Pada periode yang sama, Tesla mencatatkan pengiriman sebesar 495.570 unit, selisih yang cukup signifikan. Artinya, dalam dua dari tiga kuartal terakhir, BYD berhasil mendominasi penjualan dibandingkan pesaing utamanya.

Byd ungguli tesla di awal tahun 2025

BYD ungguli Tesla di awal tahun 2025

Menariknya, kemenangan BYD atas Tesla dalam hal penjualan kendaraan listrik bukan pertama kalinya terjadi. BYD pertama kali menyalip Tesla pada kuartal keempat tahun 2023 dengan total penjualan 595.413 unit, sementara Tesla hanya membukukan pengiriman sebesar 484.507 unit.

Namun, keunggulan tersebut sempat berbalik pada kuartal berikutnya, ketika Tesla mampu kembali unggul secara keseluruhan untuk penjualan tahun 2024. Penjualan kendaraan listrik berbasis baterai (BEV) BYD mencapai 1.764.992 unit, sedikit di bawah Tesla yang membukukan 1.789.226 unit.

Meski demikian, tren terbaru menunjukkan dominasi Tesla kian terancam oleh laju pertumbuhan BYD yang sangat cepat. Dengan strategi yang lebih matang dan dukungan kuat dari pemerintah Tiongkok, BYD tampaknya akan menjadi pemimpin baru dalam industri mobil listrik dunia.

Counterpoint Research bahkan memproyeksikan bahwa tahun 2025 akan menjadi momen penting bagi BYD. Dalam laporan terbarunya, disebutkan bahwa BYD diperkirakan akan menyalip Tesla sebagai merek kendaraan listrik bertenaga baterai terkemuka di dunia.

Analis dari Counterpoint juga menyoroti kekuatan BYD dalam pengembangan teknologi dan model produksi yang terintegrasi secara vertikal. Pendekatan ini memberikan efisiensi yang tinggi, sekaligus memperkuat daya saing BYD di pasar internasional.

“Tonggak sejarah ini sangat mencerminkan ekspansi agresif dari BYD yang dimungkinkan oleh kepemimpinan teknologinya serta model produksi kendaraan listrik yang terintegrasi secara vertikal,” tulis laporan tersebut. Dukungan kebijakan domestik dari pemerintah Tiongkok juga turut memperkuat posisi BYD dalam ekspansi global.

Inovasi menjadi kunci utama kesuksesan BYD dalam menantang dominasi Tesla. Baru-baru ini, BYD meluncurkan sistem pengisian daya cepat yang mampu memberikan keunggulan signifikan dibandingkan kompetitornya.

“Sistem ini dapat menempuh jarak 400 km hanya dalam 5 menit,” ujar Abhik Mukherjee, Analis Riset dari Counterpoint. Ia menambahkan bahwa pencapaian ini menciptakan tolok ukur baru di industri kendaraan listrik global.

Sebagai perbandingan, Supercharger milik Tesla hanya mampu menambah jarak sekitar 275 km dalam waktu 10 menit. Artinya, sistem baru milik BYD menawarkan efisiensi pengisian daya yang jauh lebih tinggi dan cepat dibandingkan teknologi milik Tesla.

Dengan pencapaian teknologi tersebut, BYD bukan hanya unggul dalam hal penjualan, tetapi juga dalam inovasi teknis. Hal ini semakin mempertegas bahwa BYD tidak hanya mengejar volume penjualan, tetapi juga kualitas dan pengalaman pengguna.

Keunggulan teknologi pengisian daya cepat ini diyakini akan menjadi daya tarik utama konsumen ke depan. Mobil listrik dengan waktu pengisian yang singkat tentu lebih diminati, terutama oleh pengguna di kota-kota besar dengan mobilitas tinggi.

BYD juga terus mengembangkan jaringan distribusi dan layanan purna jual di berbagai negara. Negara-negara di Asia Tenggara, Eropa, hingga Amerika Latin menjadi target ekspansi yang serius oleh perusahaan ini.

Tidak hanya mengandalkan pasar domestik Tiongkok, BYD juga menyasar pasar global dengan strategi yang disesuaikan dengan kebutuhan lokal. Fleksibilitas dalam strategi pemasaran dan adaptasi terhadap regulasi setempat menjadi salah satu kekuatan BYD.

Sementara itu, Tesla dinilai mulai kehilangan momentumnya karena terbatasnya peluncuran produk baru dalam beberapa tahun terakhir. Banyak analis yang menilai bahwa inovasi Tesla tidak secepat sebelumnya, terutama dalam hal desain dan teknologi baru.

Hal ini membuka celah bagi BYD untuk mengambil alih posisi sebagai pemimpin industri kendaraan listrik. Dengan dukungan penuh dari pemerintah, integrasi rantai pasok, dan teknologi terkini, BYD semakin dekat dengan gelar raja mobil listrik dunia.

Tahun 2025 akan menjadi momen penentuan dalam peta industri mobil listrik global. Jika tren ini terus berlanjut, maka Tesla kemungkinan besar akan menyerahkan mahkotanya kepada BYD.

Dengan strategi yang solid dan pencapaian luar biasa dalam waktu singkat, BYD telah menunjukkan bahwa perusahaan Tiongkok mampu bersaing di tingkat global. Kini, dunia menyaksikan perubahan besar dalam industri otomotif yang sebelumnya dikuasai oleh merek-merek Barat. (Okt)