BMW Restui Toprak Razgatlioglu Tes Yamaha M1 MotoGP Lebih Awal

Toprak Razgatlioglu Tes Yamaha M1 MotoGP
UPDATEOTOMOTIF.COM - Tahun depan, Toprak Razgatlioglu akan meninggalkan BMW dan memulai tantangan baru di MotoGP bersama tim Pramac Yamaha.
Sebelum resmi hengkang, pembalap asal Turki ini masih memiliki target besar, yaitu menutup musim World Superbike 2025 dengan gelar juara dunia untuk pabrikan asal Jerman tersebut.
Kesempatan pindah ke MotoGP jelas menjadi langkah penting dalam kariernya. Perbedaan performa dan karakter antara motor Superbike dan MotoGP sangat signifikan.
Perbedaan tersebut termasuk dari sisi tenaga dan penggunaan ban Michelin yang menjadi standar di kelas premier.
Adaptasi terhadap Yamaha M1 akan menjadi salah satu kunci suksesnya di musim debut nanti.
Secara umum, pembalap yang pindah dari WSBK biasanya baru mencoba motor MotoGP pada tes pascamusim di Valencia, setelah kompetisi berakhir. Namun, Toprak berpeluang mendapatkan kesempatan lebih cepat.
Media GPOne melaporkan bahwa BMW bersedia memberi izin agar Toprak menjajal motor Yamaha MotoGP sebelum jadwal normal.
Padahal kontraknya dengan BMW baru akan selesai pada akhir 2025. Keputusan ini disebut sebagai bentuk dukungan dari pabrikan, mengingat musim depan Toprak tidak akan menjadi rival langsung mereka.
BMW tampaknya ingin mempermudah proses transisi pembalap berjuluk El Turco tersebut ke level tertinggi balap motor.
Dukungan ini juga menjadi sinyal hubungan baik antara kedua pihak meski kerja sama akan segera berakhir.
WSBK musim 2025 dijadwalkan berakhir di Sirkuit Jerez pada 19 Oktober. Jika sesuai rencana, Toprak berpotensi mencoba Yamaha M1 pada bulan November, sebelum tes resmi pascamusim dimulai.
Dengan begitu, saat tes pramusim berlangsung, ia sudah memiliki modal pengalaman awal serta data teknis yang bisa membantu mempercepat proses adaptasi.
Hingga kini, Yamaha belum mengumumkan siapa yang akan menjadi rekan setim Toprak di Pramac Yamaha musim depan. Status pembalap saat ini, Jack Miller dan Miguel Oliveira, juga masih belum pasti.
Rumor di paddock bahkan menyebut nama Diogo Moreira dari Moto2 sebagai salah satu kandidat yang mungkin direkrut.
Jika skenario tes awal ini terealisasi, Toprak akan berada dalam posisi lebih siap menghadapi musim 2026.
Adaptasi lebih dini dapat memberikan keuntungan besar, terutama untuk memahami karakter mesin M1, sistem pengereman, hingga pengaturan elektronik yang berbeda jauh dari motor WSBK.
Keputusan BMW memberi lampu hijau ini juga dinilai sebagai langkah yang jarang terjadi di dunia balap profesional.
Umumnya, pabrikan enggan mengizinkan pembalapnya mencoba motor rival sebelum kontrak berakhir, apalagi ketika masih terikat dalam persaingan di musim yang sama.
Bagi Toprak, kesempatan ini adalah momen penting untuk menyesuaikan gaya balapnya dengan tuntutan MotoGP.
Dia dikenal memiliki kemampuan pengereman luar biasa dan agresivitas tinggi di lintasan, namun tetap harus mempelajari cara mengelola tenaga dan traksi motor yang lebih bertenaga.
Meski fokus utamanya saat ini adalah mengamankan gelar juara dunia WSBK 2025, Toprak jelas tak menutup mata pada persiapan untuk musim berikutnya.
Menguasai Yamaha M1 sedini mungkin akan membantu mengurangi tekanan saat memasuki seri-seri awal MotoGP.
Dengan dukungan penuh dari BMW dan sambutan hangat dari Yamaha, transisi Toprak menuju MotoGP terlihat semakin mulus.
Langkah ini bukan hanya memberi keuntungan teknis, tetapi juga menciptakan momentum positif bagi kariernya di level tertinggi.
Perjalanan dari Superbike menuju MotoGP memang penuh tantangan, namun keputusan ini menunjukkan bahwa kerja sama lintas pabrikan masih mungkin terjadi ketika ada rasa saling menghargai dan tujuan yang jelas.
Bagi penggemar, momen ketika Toprak pertama kali menunggangi Yamaha M1 tentu akan menjadi salah satu sorotan besar menjelang musim baru.(amp)