Biar Rantai Awet, Hindari Oli Bekas dan Ikuti Tips Perawatannya Ini

Biar rantai awet, hindari oli bekas dan ikuti tips perawatannya ini

Bagi pengguna sepeda motor, rantai merupakan salah satu komponen penting yang sering kali terlupakan perawatannya.

Padahal, rantai berfungsi menyalurkan tenaga dari mesin ke roda belakang, dan jika tidak dirawat dengan baik, bukan hanya performa motor yang terganggu, tapi juga bisa berbahaya saat berkendara.

Salah satu kesalahan umum yang sering dilakukan pemilik motor adalah menggunakan oli bekas untuk melumasi rantai.

Meskipun tampak menghemat biaya, penggunaan oli bekas justru bisa mempercepat kerusakan rantai. Supaya lebih awet dan tahan lama, penting untuk mengetahui cara merawat rantai motor yang benar.

Kenapa Tidak Boleh Pakai Oli Bekas?

Banyak orang menggunakan oli bekas sebagai pelumas rantai karena mudah didapat dan tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan. Namun, hal ini sangat tidak dianjurkan. Kenapa?

Oli bekas mengandung kotoran dan partikel logam

Oli yang sudah digunakan dalam mesin mengandung serpihan logam hasil gesekan mesin, debu, dan sisa pembakaran.

Ketika digunakan ke rantai, partikel ini akan menjadi seperti amplas halus yang mengikis permukaan rantai dan gear.

Tidak memiliki daya tahan panas dan tekanan

Oli bekas telah kehilangan sebagian besar sifat pelumas aslinya. Artinya, pelumasan yang dihasilkan tidak maksimal dan tidak tahan terhadap suhu panas akibat gesekan rantai dan gear.

Menimbulkan kotoran yang menempel

Oli bekas cenderung lebih kental dan lengket, sehingga mudah menangkap debu dan pasir dari jalanan. Lama-lama, kotoran ini akan menumpuk, mengakibatkan rantai cepat aus dan mengganggu perputaran roda belakang.

Alternatif Pelumas yang Disarankan

Agar rantai motor tetap awet, kamu sebaiknya menggunakan pelumas khusus rantai atau chain lube. Jenis pelumas ini diformulasikan khusus untuk menghadapi gesekan berat dan suhu tinggi.

Selain chain lube, kamu juga bisa memakai:

  • Chain wax (pelumas berbentuk semprot yang membentuk lapisan pelindung)
  • Oli gear atau oli mesin baru (jika tidak ada pilihan lain, asalkan bukan oli bekas)
  • Pelumas rantai semi-kering yang tidak meninggalkan banyak residu

Tips Merawat Rantai Motor Agar Tetap Awet

Tips merawat rantai motor agar tetap awet

Tips Merawat Rantai Motor Agar Tetap Awet

Nah, supaya rantai motor kamu tetap dalam kondisi prima dan tahan lama, ikuti beberapa tips perawatan berikut ini:

1. Rutin Membersihkan Rantai

Bersihkan rantai motor minimal dua minggu sekali, atau lebih sering jika sering melewati jalan berlumpur dan berdebu.

Gunakan sikat kecil dan cairan pembersih rantai (chain cleaner). Hindari menyemprotkan air bertekanan tinggi langsung ke rantai karena bisa mendorong kotoran masuk ke sela-sela sambungan rantai.

2. Beri Pelumas Secara Teratur

Setelah dibersihkan dan dikeringkan, beri pelumas rantai yang sesuai. Pelumasan ideal dilakukan setiap 500–700 km atau lebih sering jika motor sering digunakan dalam kondisi hujan atau off-road.

Aplikasikan pelumas di bagian dalam rantai saat roda belakang diputar perlahan agar pelumas masuk merata ke setiap sambungan.

3. Periksa Ketegangan Rantai

Rantai yang terlalu kencang akan cepat aus dan membebani gear serta gardan. Sementara itu, rantai yang terlalu kendur bisa lepas dari gear saat motor melaju.

Idealnya, rantai motor memiliki kelonggaran sekitar 2–3 cm saat ditekan ke atas-bawah. Sesuaikan ketegangan rantai menggunakan pengatur yang tersedia di lengan ayun (swing arm).

4. Hindari Rantai Terkena Air atau Lumpur Terlalu Sering

Air dan lumpur adalah musuh utama rantai karena bisa menyebabkan karat dan mempercepat keausan. Jika motor terpaksa melewati jalan berlumpur, pastikan segera mencuci dan mengeringkan rantai begitu sampai di rumah.

5. Cek Kondisi Gear

Periksa kondisi gear depan dan belakang secara berkala. Jika terlihat aus, runcing, atau gigi mulai tumpul, segera ganti.

Idealnya, rantai dan gear diganti bersamaan dalam satu set agar tidak cepat rusak karena ketidaksesuaian tingkat keausan.

6. Hindari Tarikan Mendadak

Tarikan gas yang kasar dan mendadak bisa memberi beban berat pada rantai dan gear. Berkendara dengan halus dan bertahap akan membuat komponen transmisi lebih tahan lama dan lebih nyaman.

7. Ganti Rantai Jika Sudah Terlalu Aus

Jika rantai sudah mulai panjang atau melewati batas toleransi, sebaiknya segera diganti. Rantai yang sudah aus akan sulit disetel kencang, sering lepas, dan bisa membahayakan pengendara.

Tanda-Tanda Rantai Perlu Diganti

Beberapa tanda rantai motor perlu diganti antara lain:

  • Sering kendor meski sudah disetel
  • Bunyi berisik saat berkendara
  • Tarikan motor terasa tidak responsif
  • Gigi gear tampak runcing dan tidak rata
  • Rantai tampak kendur atau melengkung tidak wajar

Jika kamu menemui tanda-tanda tersebut, segera konsultasikan ke bengkel kepercayaanmu.

Merawat rantai motor memang terlihat sepele, tapi efeknya besar terhadap kenyamanan dan keselamatan berkendara.

Menggunakan oli bekas sebagai pelumas rantai adalah kebiasaan buruk yang harus segera dihentikan karena bisa mempercepat kerusakan dan menimbulkan masalah lain.

Gunakan pelumas khusus rantai dan rawat rantai motor secara berkala. Mulai dari membersihkan, melumasi, menyetel ketegangan, hingga mengganti saat diperlukan.

Dengan perawatan yang baik, rantai motor bisa lebih awet, irit biaya perbaikan, dan tentunya bikin motor tetap enak dipakai setiap hari.

Ingat, rantai adalah penghubung tenaga—kalau dia bermasalah, seluruh sistem pun ikut terganggu. Jadi, jangan sepelekan urusan rantai, ya!(taa)