Beda Hampir Rp 4 Juta, Ini 5 Perbedaan Yamaha Vixion 150 vs Vixion R 155
Di jajaran motor sport Yamaha, ada dua model yang menarik perhatian: Yamaha Vixion 150 dan Vixion R 155.
Walaupun berasal dari keluarga yang sama, keduanya membawa perbedaan signifikan, mulai dari spesifikasi hingga fitur. Tidak heran jika harga keduanya terpaut cukup jauh, sekitar Rp 3,7 jutaan.
Yamaha Vixion 150 saat ini dibanderol Rp 30.250.000, sedangkan Vixion R 155 dijual lebih tinggi di angka Rp 34.020.000.
Selisih harga tersebut tentu didasari oleh sejumlah pembeda penting, khususnya di sektor mesin dan fitur pendukung.
Untuk lebih memahami perbedaan antara kedua motor ini, berikut adalah lima poin utamanya:
Beda Hampir Rp 4 Juta, Ini 5 Perbedaan Yamaha Vixion 150 vs Vixion R 155
Aspek pertama dan paling mencolok adalah bagian mesin. Yamaha Vixion 150 mengusung mesin yang sudah tidak asing lagi, yakni mesin turunan dari generasi Vixion Advance (NVA).
Mesin ini berkonfigurasi SOHC 4-klep berkapasitas 150 cc, namun belum dibekali teknologi katup variabel (VVA) khas Yamaha.
Dengan transmisi manual 5-percepatan, tenaga yang dihasilkan Vixion 150 mencapai 15,36 dk dan torsi maksimal 14,5 Nm. Cukup mumpuni untuk penggunaan harian dan touring ringan.
Sementara itu, Vixion R 155 menawarkan sesuatu yang lebih. Motor ini mengandalkan mesin serupa dengan Yamaha R15 V3, yakni SOHC 4-klep 155 cc yang sudah dilengkapi teknologi VVA.
Mesin ini mampu menghasilkan tenaga hingga 19,04 dk dengan torsi puncak 14,7 Nm.
Selain itu, Vixion R 155 menggunakan transmisi manual 6-percepatan, membuat performanya lebih agresif dan responsif, cocok untuk pengendara yang menyukai kecepatan dan akselerasi maksimal.
Perbedaan mesin otomatis membawa dampak pada desain knalpot. Yamaha Vixion R 155, karena menggendong mesin R15 V3, memakai desain muffler yang mirip dengan motor sport tersebut.
Knalpotnya terlihat lebih kekar dan sporty.
Sebaliknya, Vixion 150 menggunakan desain knalpot yang lebih ramping dan sedikit memanjang. Meski lebih sederhana, desain ini tetap memberikan kesan dinamis dan cocok untuk penggunaan sehari-hari.
Pada sektor rangka, meskipun keduanya sama-sama mengandalkan konsep twin spar atau Deltabox, bentuk sasisnya tetap ada perbedaan.
Yamaha Vixion 150 menggunakan sasis yang sama dengan generasi NVA, mempertahankan karakteristik lawas yang sudah terbukti kenyamanannya.
Sementara Vixion R 155 mengadopsi sasis dari Yamaha R15 V3, yang dirancang untuk mendukung performa mesin yang lebih bertenaga.
Rangka ini memberikan kestabilan ekstra saat digunakan di kecepatan tinggi, sekaligus meningkatkan handling motor saat bermanuver di tikungan.
Jika sekilas dilihat, bentuk panel instrumen kedua motor ini tampak serupa, karena keduanya sudah menggunakan layar full digital. Namun, isi informasi yang disajikan berbeda.
Pada Yamaha Vixion R 155, panel instrumen dilengkapi lebih lengkap, termasuk adanya shift light yang membantu pengendara mengetahui waktu terbaik untuk berpindah gigi.
Selain itu, ada indikator VVA yang memberitahu kapan sistem katup variabel mulai bekerja.
Sedangkan panel instrumen pada Vixion 150 meskipun cukup informatif, tidak memiliki fitur shift light dan indikator VVA, karena memang mesinnya belum menggunakan teknologi tersebut.
Perbedaan lain yang cukup mencolok adalah di sektor kaki-kaki. Yamaha Vixion 150 mempertahankan pelek model bintang lima palang yang sebelumnya digunakan di generasi NVA.
Ukuran peleknya 2,15 x 17 untuk depan dan 3,50 x 17 untuk belakang, dibalut ban ukuran 90/80-17M/C 46P di depan dan 120/70-17M/C 58P di belakang.
Sedangkan Vixion R 155 menggunakan pelek yang identik dengan R15 V3, yakni model palang Y miring yang tampak lebih sporty. Ukuran pelek depan tetap 2,15 x 17, namun pelek belakang lebih lebar dengan ukuran 4,00 x 17.
Untuk bannya, depan menggunakan ukuran yang sama, namun ban belakang lebih besar dengan 130/70-17M/C 62P, memberikan traksi yang lebih baik, terutama saat cornering.
Selain kelima poin utama di atas, ada juga perbedaan di bagian undercowl dan spakbor belakang.
Di sektor undercowl, Yamaha Vixion R 155 memiliki desain dengan lekukan-lekukan yang lebih tajam dan agresif, mencerminkan karakter sporty.
Sedangkan undercowl Vixion 150 bentuknya lebih kotak dan sederhana, menyesuaikan dengan karakter motor yang lebih “harian”.
Untuk spakbor belakang, Vixion R 155 tampil lebih ramping dan pendek, menunjang aura racing look.
Sementara itu, Vixion 150 memiliki spakbor belakang yang lebih lebar, dilengkapi mud guard untuk perlindungan maksimal terhadap cipratan air atau lumpur saat berkendara di kondisi basah.
Dengan selisih harga hampir Rp 4 juta, Yamaha Vixion R 155 memang menawarkan lebih banyak keunggulan, mulai dari performa mesin, fitur panel instrumen, hingga tampilan yang lebih sporty.
Motor ini sangat cocok bagi pengendara yang mendambakan sensasi berkendara layaknya motor sport sejati.
Sebaliknya, Yamaha Vixion 150 tetap menjadi pilihan menarik untuk kebutuhan harian.
Harganya yang lebih terjangkau, mesin yang sudah terbukti bandel, serta desain yang simpel namun modern, membuatnya cocok untuk rider yang lebih mengutamakan efisiensi dan kenyamanan.
Akhirnya, pilihan kembali kepada kebutuhan dan gaya berkendara masing-masing. Mau yang lebih irit dan santai? Vixion 150 jawabannya.
Tapi kalau ingin performa lebih dan tampilan lebih sporty, Vixion R 155 jelas patut dipertimbangkan.(taa)