Categories: Mobil

Bahaya Menyalakan Lampu Hazard Saat Hujan, Ini Alasan dan Risikonya

Pernah nggak, lagi nyetir di tengah hujan deras, tiba-tiba lihat banyak mobil di depan nyalain lampu hazard barengan?

Kelihatannya kayak “kode rame-rame” biar hati-hati, padahal faktanya… ini justru salah kaprah dan bahaya banget.

Yup, menyalakan lampu hazard saat hujan deras bukan cuma bikin bingung pengendara lain, tapi juga bisa memicu kecelakaan.

Sayangnya, kebiasaan ini masih sering kejadian di jalanan Indonesia. Biar kamu nggak ikut-ikutan salah, yuk kita bahas tuntas kenapa lampu hazard nggak boleh dinyalain saat hujan, apa saja risikonya, dan kapan sebenarnya hazard itu baru boleh dipakai.

Apa Itu Lampu Hazard?

Menyalakan lampu hazard saat hujan deras memang kelihatannya niat baik, tapi sebenarnya itu salah kaprah dan berbahaya.

Lampu hazard seharusnya hanya dinyalakan saat kondisi darurat, bukan saat hujan deras.

Buat yang belum ngeh, lampu hazard itu lampu sein kanan dan kiri yang menyala bersamaan (kedip-kedip). Biasanya tombolnya ada di tengah dashboard, lambangnya segitiga merah.

Fungsi resminya? Buat ngasih tanda kondisi darurat — entah mobil mogok, kecelakaan, atau lagi berhenti darurat di pinggir jalan. Jadi bukan buat tanda “awas hujan deras”.

Kenapa Orang Suka Nyalain Hazard Saat Hujan?

Ada beberapa alasan kenapa orang Indonesia (mungkin termasuk kamu dulu?) suka nyalain hazard waktu hujan deras:

  • Takut nggak kelihatan pengendara lain.
    Karena visibilitas berkurang, mereka pikir hazard bikin mobil lebih mudah dilihat.
  • Ngikut-ngikut mobil depan.
    Karena mobil lain nyalain hazard, akhirnya ikut-ikutan biar nggak “ketinggalan tren”.
  • Kurang paham aturan.
    Banyak yang mikir hazard = tanda hati-hati, padahal salah kaprah.

Masalahnya, niat baik ini malah bikin efek sebaliknya. Nih alasannya kenapa bahaya banget.

1. Membingungkan Pengendara Lain
Lampu hazard bikin sein kanan dan kiri nyala barengan. Jadi, pengendara lain nggak bisa baca arah mobil kamu — mau belok kanan? Mau pindah jalur kiri? Atau mau tetap lurus? Nggak kelihatan.

Kalau ada yang mau nyalip, mereka bisa salah prediksi arah. Resikonya? Senggolan, tabrak samping, atau serempet. Bahaya, kan?

2. Menyamarkan Lampu Rem
Saat hujan deras, pandangan pengendara belakang udah terbatas. Kalau hazard nyala, lampu rem jadi kurang jelas kelihatan. Padahal, lampu rem penting banget buat ngasih tahu kamu lagi ngerem atau mau berhenti.

Kalau pengendara belakang telat ngeh kamu ngerem, bisa-bisa ditabrak dari belakang.

3. Berpotensi Melanggar Aturan
Secara aturan, Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2012 Pasal 121 Ayat 1 jelas bilang, lampu hazard hanya boleh dipakai saat keadaan darurat. Hujan deras bukan kondisi darurat dalam arti teknis. Jadi kalau ketemu razia ketat, bisa kena tilang loh.

4. Mengganggu Konsentrasi Pengendara Lain
Cahaya kedip-kedip hazard yang ramai malah bikin mata pengendara lain cepat lelah dan terganggu. Apalagi malam hari atau hujan deras, pantulan lampu bisa bikin silau dan fokus buyar. Alih-alih bikin aman, malah bikin konsentrasi orang lain berantakan.

Solusi yang Benar Saat Nyetir di Hujan Deras

Kalau visibilitas terbatas, bukan hazard yang dinyalain, tapi ini:

  • Nyalain lampu utama (lampu senja atau lampu dekat)
    Supaya mobil kamu lebih terlihat pengendara lain.
  • Nyalain foglamp (kalau ada)
    Foglamp depan/belakang membantu nembus kabut atau hujan lebat. Tapi jangan over — foglamp belakang terlalu terang juga bisa silau kalau nggak pas waktunya.
  • Perlambat kecepatan
    Nggak usah maksa ngebut. Jaga jarak aman biar punya waktu ngerem kalau ada yang berhenti mendadak.
  • Wiper on full speed
    Pastikan kaca depan tetap bersih dan visibilitas terjaga.

Kapan Lampu Hazard Boleh Dipakai?

Supaya nggak bingung, catet ya — lampu hazard cuma dipakai kalau:

  • Mobil mogok di jalan (lagi panggil bantuan).
  • Ada kecelakaan dan mobil harus berhenti mendadak.
  • Mobil berhenti darurat di pinggir tol/jalan (bukan parkir biasa).
  • Kalau konvoi (dengan pengawalan resmi) dan ada pengaturan khusus.

Selain itu, JANGAN PAKE hazard. Termasuk saat hujan deras, macet, atau masuk terowongan.

Menyalakan lampu hazard saat hujan deras memang kelihatannya niat baik, tapi sebenarnya itu salah kaprah dan berbahaya.

Bisa bikin pengendara lain bingung, nutupin lampu rem, dan bahkan melanggar aturan lalu lintas.

Jadi kalau hujan deras, cukup nyalain lampu utama dan jaga kecepatan. Jangan ikut-ikutan nyalain hazard cuma karena orang lain nyalain. Safety first, tapi harus ngerti aturan mainnya juga.

Sekarang udah paham, kan? Yuk, jadi pengendara yang lebih bijak dan nggak asal hazard-an pas hujan.(vip)