Aki Mobil Cepat Soak? Coba 5 Cara Ini agar Lebih Awet!

Aki Mobil Cepat Soak Coba 5 Cara Ini agar Lebih Awet!

Baterai atau aki mobil merupakan komponen vital yang sering kali diabaikan perawatannya.

Fungsi utamanya adalah menyuplai daya listrik untuk menyalakan mesin dan menghidupkan berbagai perangkat elektronik dalam mobil seperti lampu, audio, AC, hingga sistem injeksi.

Jika aki bermasalah atau soak, maka mobil bisa saja mogok, bahkan di saat-saat yang tidak terduga.

Masalah aki soak biasanya terjadi karena usia pakai yang sudah habis, tetapi bisa juga disebabkan oleh kelalaian pengguna.

Misalnya, membiarkan lampu menyala saat mesin mati, jarang menghidupkan mobil, atau membiarkan terminal aki kotor dan berkarat.

Padahal, ada beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan untuk menjaga aki agar tetap awet dan tidak cepat soak.

Berikut ini lima cara efektif yang bisa kamu terapkan agar aki mobil tetap prima dan tahan lama.

Aki mobil cepat soak coba 5 cara ini agar lebih awet!

Aki Mobil Cepat Soak Coba 5 Cara Ini agar Lebih Awet!

1. Panaskan Mobil Secara Rutin

Salah satu kesalahan umum pemilik kendaraan adalah membiarkan mobil terparkir dalam waktu lama tanpa pernah dinyalakan.

Padahal, aki bekerja menyuplai arus listrik ke berbagai komponen bahkan saat mobil dalam kondisi mati. Misalnya, sistem alarm, ECU, hingga jam digital tetap menyerap daya meski tidak besar.

Jika mobil tidak dinyalakan selama berhari-hari, maka tidak ada pengisian ulang yang terjadi dari alternator, dan aki akan kehilangan daya secara perlahan. Lama-kelamaan, aki menjadi lemah bahkan soak total.

Solusinya sederhana: panaskan mobil minimal 10-15 menit setiap hari, terutama jika kamu jarang menggunakannya. Dengan menyalakan mesin, alternator akan kembali mengisi daya ke aki dan menjaga kapasitasnya tetap optimal.

2. Matikan Semua Perangkat Elektronik Saat Mesin Mati

Kebiasaan buruk lain yang sering menyebabkan aki soak adalah membiarkan perangkat elektronik mobil menyala dalam kondisi mesin mati.

Contoh yang sering terjadi adalah menyalakan audio, lampu kabin, atau mengisi daya ponsel saat mesin tidak hidup.

Hal ini menyebabkan beban listrik hanya ditanggung oleh aki tanpa bantuan alternator. Akibatnya, tegangan aki cepat turun dan mempercepat kerusakan sel-sel di dalamnya.

Bahkan, jika dilakukan berulang-ulang, aki bisa kehilangan kemampuannya untuk menyimpan daya secara maksimal.

Oleh karena itu, biasakan untuk memastikan semua perangkat listrik dimatikan sebelum mematikan mesin mobil, termasuk lampu utama, lampu kabin, dan AC.

3. Periksa dan Bersihkan Terminal Aki Secara Berkala

Terminal aki (kutub positif dan negatif) sangat rentan mengalami penumpukan kotoran, karat, atau oksidasi. Jika dibiarkan, endapan tersebut bisa menghambat aliran listrik dan membuat pengisian daya menjadi tidak maksimal.

Terminal aki yang kotor juga bisa menyebabkan mobil sulit distarter meski aki masih terisi. Bahkan, dalam kasus yang lebih parah, bisa menimbulkan korsleting yang merusak komponen lain di sistem kelistrikan mobil.

Langkah perawatannya tidak sulit. Cukup bersihkan terminal aki secara berkala dengan sikat kawat kecil dan air hangat dicampur baking soda.

Pastikan aki dalam kondisi mati sebelum membersihkan, dan gunakan sarung tangan untuk keamanan. Setelah bersih, oleskan gemuk atau pelumas anti karat di terminal agar tidak cepat berkarat kembali.

4. Perhatikan Beban Listrik Tambahan

Seiring perkembangan teknologi otomotif, banyak pemilik mobil menambahkan aksesoris elektronik seperti audio sistem high power, lampu LED tambahan, dash cam, hingga charger USB multiport.

Semua perangkat tersebut menyedot daya listrik tambahan yang tidak sedikit.

Jika penambahan aksesoris dilakukan tanpa memperhitungkan kapasitas aki dan alternator, maka aki akan bekerja lebih keras dari seharusnya. Inilah yang menyebabkan aki lebih cepat lelah dan akhirnya soak sebelum waktunya.

Tipsnya, konsultasikan pemasangan aksesoris ke bengkel atau teknisi listrik mobil yang berpengalaman.

Pastikan daya total yang dibutuhkan oleh semua perangkat masih dalam batas aman bagi aki dan sistem kelistrikan kendaraan.

5. Gunakan Aki Sesuai Spesifikasi dan Ganti Tepat Waktu

Salah satu cara paling dasar namun sering diabaikan adalah menggunakan aki sesuai spesifikasi yang direkomendasikan oleh pabrikan mobil.

Setiap kendaraan memiliki kebutuhan arus dan tegangan listrik tertentu. Memasang aki dengan kapasitas lebih rendah dari standar bisa menyebabkan aki cepat rusak karena dipaksa bekerja di luar batas kemampuannya.

Sebaliknya, jika kapasitas terlalu besar tanpa dukungan alternator yang sesuai, maka pengisian ulang aki juga tidak akan maksimal.

Selain itu, penting juga untuk mengetahui usia pakai aki. Umumnya, aki basah bertahan sekitar 1,5 hingga 2 tahun, sedangkan aki kering bisa bertahan antara 2 hingga 3 tahun, tergantung pemakaian dan perawatan.

Jangan menunggu sampai aki benar-benar mati total sebelum menggantinya, karena bisa menyebabkan mobil mogok tiba-tiba.

Aki mobil yang awet bukan hanya bergantung pada kualitas produk, tetapi juga bagaimana kamu merawatnya dalam keseharian.

Mulai dari kebiasaan kecil seperti memanaskan mesin, mematikan perangkat listrik sebelum mematikan mesin, hingga menjaga kebersihan terminal aki—semua berperan penting dalam memperpanjang umur pakai aki.

Jangan biarkan mobil mogok mendadak hanya karena aki soak. Dengan menerapkan lima cara di atas secara rutin, kamu bisa menghemat biaya penggantian aki dan menjaga kenyamanan berkendara dalam jangka panjang.(taa)