Categories: Mobil

7 Kekurangan Honda HR-V 1.5 E CVT 2015 Bekas yang Wajib Diketahui

Honda HR-V generasi pertama (RU1) resmi mengaspal di Indonesia pada 2014 dan langsung mendapat sambutan hangat dari konsumen Tanah Air.

Salah satu varian yang cukup populer adalah Honda HR-V 1.5 E CVT 2015, yang menawarkan perpaduan desain stylish, kabin lega, dan efisiensi bahan bakar.

Meski mobil ini jadi primadona di segmen compact SUV, bukan berarti HR-V 1.5 E CVT 2015 bebas kekurangan.

Sebelum kamu memutuskan untuk meminang unit bekasnya, penting memahami apa saja potensi minusnya.

Berikut 7 kekurangan Honda HR-V 1.5 E CVT 2015 bekas yang wajib diketahui.

kekurangan Honda HR-V 1.5 E CVT 2015 bekas yang wajib diketahui.

1. Performa Mesin Biasa Saja

HR-V 1.5 E menggendong mesin 1.497 cc SOHC i-VTEC bertenaga 120 dk dan torsi 145 Nm. Di atas kertas, performa ini cukup memadai untuk pemakaian harian.

Namun, saat dibandingkan rival sekelas seperti Suzuki SX4 S-Cross atau Toyota Rush generasi baru, tarikan awal HR-V 1.5 terasa agak lemah, terutama jika kabin penuh penumpang atau melewati tanjakan panjang.

Hal ini makin terasa karena penggunaan transmisi CVT yang memang cenderung mengedepankan efisiensi ketimbang akselerasi spontan.

Kalau kamu tipikal pengemudi yang suka respons gas instan dan agresif, HR-V 1.5 bisa terasa kurang bertenaga.

2. Suspensi Kurang Empuk

Kenyamanan kaki-kaki menjadi salah satu sorotan dari HR-V generasi ini. Suspensi depannya menggunakan MacPherson Strut dan belakang H-Shape Torsion Beam.

Saat melibas jalan aspal mulus, tidak ada masalah berarti. Tapi begitu melewati jalan bergelombang atau berlubang, bantingan terasa cukup kaku.

Jika digunakan untuk perjalanan luar kota yang jalurnya kurang mulus, penumpang belakang bisa merasakan getaran yang lumayan terasa. Jadi, jangan berharap bantingan empuk seperti SUV premium.

3. Material Interior Kurang Premium

Desain interior Honda HR-V memang modern dan terlihat sporty dengan dominasi warna hitam.

Sayangnya, material plastik keras masih mendominasi dashboard dan doortrim varian E.

Untuk mobil dengan harga barunya di atas Rp 250 jutaan kala itu, finishing interior ini terkesan kurang mewah.

Selain itu, seiring usia mobil yang sudah lebih dari 8 tahun (per 2025), beberapa panel interior berpotensi timbul bunyi berderit (rattle) jika tidak dirawat baik.

4. Fitur Masih Terbatas

Walau sudah dibekali head unit layar sentuh, tombol audio steering switch, dan auto AC, fitur pada HR-V E 2015 masih kalah dibanding kompetitor yang lebih muda.

Fitur seperti cruise control, kamera 360, atau sensor parkir depan belum tersedia di tipe ini.

Bahkan, lampu utama masih menggunakan halogen, belum projector LED seperti varian di atasnya (HR-V Prestige).

Untuk kamu yang menginginkan SUV bekas dengan fitur kekinian, HR-V E 2015 bisa terasa ketinggalan.

5. Konsumsi BBM Tidak Paling Irit

Meski berkapasitas 1.5 liter, konsumsi bahan bakar HR-V E 2015 ternyata tak seirit mobil LCGC atau city car sekelas Jazz.

Konsumsi BBM dalam kota berkisar 10–12 km/liter, dan luar kota sekitar 14–16 km/liter, tergantung gaya mengemudi.

Faktor bobot bodi yang cukup berat (1.200–1.300 kg) dan transmisi CVT membuat efisiensi BBM tidak seoptimal yang dibayangkan, terutama saat macet atau tanjakan.

6. Ruang Bagasi Kurang Lega

Salah satu kelemahan yang kerap dikeluhkan pengguna HR-V adalah kapasitas bagasi yang terbatas.

Dengan volume sekitar 437 liter (saat jok belakang ditegakkan), ruang kargo HR-V kalah lega dibanding SUV ringkas lain seperti Nissan X-Trail atau Honda BR-V.

Jika kamu sering bepergian dengan banyak barang bawaan atau butuh mobil keluarga dengan bagasi besar, HR-V mungkin bukan pilihan paling ideal.

7. Harga Suku Cadang dan Perawatan Agak Mahal

Sebagai mobil Honda, jaringan bengkel resmi dan ketersediaan sparepart HR-V sangat memadai.

Namun, harga beberapa suku cadang seperti kampas rem, shock absorber, atau komponen kaki-kaki terbilang cukup mahal dibanding merek rival.

Sebagai gambaran, penggantian shockbreaker depan di bengkel resmi bisa tembus Rp 2–3 juta sepasang (per 2025).

Kalau mobil sudah berumur dan butuh banyak penggantian part, biaya perawatan bisa lumayan menguras kantong.

Honda HR-V 1.5 E CVT 2015 bekas tetap layak dipertimbangkan bagi kamu yang mencari SUV compact bergaya modern dengan kabin ergonomis dan kenyamanan khas Honda.

Hanya saja, penting mempertimbangkan kekurangan yang sudah disebutkan di atas agar tidak kecewa di kemudian hari.

Pastikan unit incaran kamu dalam kondisi prima, dengan riwayat servis teratur dan tidak ada gejala masalah pada transmisi CVT atau kaki-kaki.

Kalau bisa, pilih unit dengan kilometer rendah dan pemakaian ringan untuk meminimalkan biaya perbaikan.

Dengan harga pasarannya saat ini di kisaran Rp 160–180 jutaan (per Mei 2025), HR-V 1.5 E 2015 menjadi alternatif SUV stylish yang masih cukup relevan—asal kamu siap dengan kompromi yang ada.(vip)