Mobil listrik Togg T10X asal Turki
Mobil listrik semakin digemari di Indonesia karena keunggulan ramah lingkungan dan efisiensi energi yang tinggi. Salah satu produk andalan dari Togg, yaitu T10X, sudah banyak menarik perhatian dengan teknologi modern dan performa yang kompetitif. Namun, seperti halnya kendaraan lain, Togg T10X juga memiliki beberapa kelemahan.
Artikel ini akan membahas lima kelemahan utama yang perlu diketahui oleh calon pembeli, terutama terkait dengan Desain yang selama ini menjadi sorotan.
Salah satu kritik yang sering muncul terhadap Togg T10X adalah mengenai desain eksteriornya yang dianggap kurang futuristik. Meskipun Togg T10X merupakan mobil listrik yang mengusung konsep modern, banyak pengamat otomotif menilai bahwa tampilannya masih terkesan konvensional jika dibandingkan dengan beberapa pesaing global yang menawarkan desain yang benar-benar inovatif dan futuristik.
Desain yang kurang mencolok ini membuat T10X tidak sepenuhnya menonjol di antara deretan mobil listrik lainnya. Warna, garis bodi, dan bentuk overall-nya dinilai masih belum mampu menggambarkan visi “mobil masa depan” secara maksimal. Hal ini tentu saja menjadi salah satu kelemahan utama, terutama bagi konsumen yang menginginkan tampilan yang benar-benar out of the box dan memikat sejak pandangan pertama.
Kritik ini menjadi penting karena dalam segmen mobil listrik, desain futuristik sering dianggap sebagai salah satu indikator inovasi. Bila sebuah mobil listrik dinilai “Desain Kurang Futuristik,” hal tersebut dapat mempengaruhi persepsi konsumen tentang kemampuan teknologinya, meskipun secara performa dan efisiensi energi kendaraan tersebut sudah cukup mumpuni.
Meski Togg T10X menawarkan dua pilihan kapasitas baterai—antara varian dengan baterai 52,4 kWh dan 88,5 kWh—ada kelemahan pada aspek jangkauan dan waktu pengisian yang perlu diperhatikan. Varian dengan baterai berkapasitas lebih rendah tentu memberikan jarak tempuh yang terbatas jika dibandingkan dengan kompetitornya. Hal ini menjadi masalah terutama bagi pengguna yang sering melakukan perjalanan jarak jauh.
Selain itu, meskipun fitur pengisian cepat telah disematkan, waktu pengisian penuh pada beberapa kondisi masih memerlukan waktu yang cukup lama. Inovasi di bidang pengisian baterai memang sedang terus berkembang, namun hingga kini, masalah infrastruktur pengisian dan kestabilan pengisian di berbagai lokasi masih menjadi tantangan tersendiri bagi mobil listrik, termasuk T10X.
Kelemahan ini harus menjadi perhatian, karena bagi banyak konsumen, jangkauan baterai dan kecepatan pengisian merupakan faktor krusial dalam menentukan kenyamanan dan kelayakan sebuah mobil listrik untuk penggunaan sehari-hari.
Meskipun Togg T10X sudah dibekali dengan berbagai fitur keselamatan dan bantuan pengemudi, beberapa ulasan menyatakan bahwa sistem teknologi infotainment-nya masih belum sekomprehensif dan seintuitif sistem yang ditawarkan oleh beberapa pesaing global.
Antarmuka infotainment yang kurang responsif, keterbatasan dalam integrasi aplikasi, serta kurangnya fitur konektivitas yang mendalam menjadi salah satu kelemahan. Misalnya, fitur update over-the-air (OTA) meskipun sudah ada, namun kadang-kadang prosesnya tidak mulus sehingga menimbulkan gangguan dalam penggunaan harian. Hal ini tentunya mengurangi kenyamanan pengemudi yang mengharapkan sistem canggih untuk menunjang aktivitas digital di dalam mobil.
Pada era mobil listrik, teknologi tidak hanya berperan dalam performa kendaraan, tetapi juga dalam menciptakan pengalaman berkendara yang terhubung dengan ekosistem digital. Keterbatasan dalam fitur infotainment dan sistem teknologi internal dapat menjadi poin minus, terutama bagi generasi muda yang sangat mengutamakan kemudahan dan kecepatan dalam mengakses informasi.
Walaupun Togg T10X menawarkan performa yang cukup baik dalam segmen SUV listrik, beberapa penguji lapangan mengungkapkan bahwa handling dan kenyamanan berkendara masih memiliki ruang untuk perbaikan. Sistem suspensi yang digunakan terkadang dirasa kurang adaptif dalam menghadapi kondisi jalan yang tidak rata atau berlubang, sehingga menyebabkan getaran yang cukup terasa di kabin.
Selain itu, pengaturan kemudi dan kestabilan pada kecepatan tinggi juga belum sepenuhnya optimal. Hal ini bisa menjadi perhatian bagi pengemudi yang mengutamakan kenyamanan dan responsivitas dalam berkendara, terutama pada jalan tol atau medan yang menuntut performa tinggi. Kelemahan ini berdampak pada pengalaman berkendara yang tidak selalu mulus, walaupun mobil ini memiliki kemampuan akselerasi yang cukup memuaskan.
Kendaraan di segmen mobil listrik seharusnya memberikan kombinasi antara efisiensi energi dan kenyamanan, namun apabila handling dan suspensi tidak dapat menyesuaikan dengan berbagai kondisi jalan, hal tersebut bisa mengurangi daya tarik T10X bagi konsumen yang mencari pengalaman berkendara premium.
Sebagai salah satu produk mobil listrik yang masih tergolong baru di pasar, Togg T10X menghadapi tantangan dalam hal infrastruktur layanan purna jual dan jaringan pengisian baterai. Jaringan bengkel resmi dan pusat layanan yang terbatas dapat menyulitkan pemilik mobil dalam melakukan perawatan rutin atau perbaikan jika terjadi masalah.
Selain itu, ketersediaan stasiun pengisian baterai di berbagai wilayah di Indonesia masih belum merata. Hal ini menjadi kendala tersendiri bagi pengguna mobil listrik yang ingin melakukan perjalanan jauh tanpa khawatir kehabisan daya. Infrastruktur pengisian yang terbatas ini juga berdampak pada persepsi konsumen tentang kesiapan dan keandalan teknologi mobil listrik di Indonesia.
Meningkatkan jaringan layanan dan pengisian tentu merupakan aspek penting yang harus segera ditangani agar mobil listrik T10X dapat bersaing secara global dan memberikan kepuasan maksimal kepada pelanggannya.
Di era mobil listrik yang semakin berkembang, kritik dan masukan merupakan bagian dari proses peningkatan kualitas produk. Semoga dengan perhatian terhadap kelemahan-kelemahan ini, Togg T10X dapat melakukan pembaruan yang signifikan di generasi mendatang sehingga mampu memberikan pengalaman berkendara yang lebih optimal dan memuaskan.
Toyota Avanza tetap menjadi salah satu mobil MPV paling populer di Indonesia, termasuk untuk pasar…
Mudik Lebaran semakin dekat, dan banyak orang mulai mencari mobil bekas yang nyaman dan irit…
Mudik dengan mobil pribadi memang lebih fleksibel dan nyaman, tapi jangan lupa untuk selalu siap…