5 Faktor Penyebab Harga Mobil Bekas Mahal, Wajib Diketahui Sebelum Beli

Harga mobil bekas

Harga mobil bekas di pasaran sering kali tidak bisa ditebak. Ada mobil yang usianya sudah cukup tua, tapi harganya masih tinggi.

Sementara ada juga yang lebih muda, tapi justru lebih murah. Buat kamu yang sedang mencari mobil bekas, penting banget untuk tahu faktor-faktor yang membuat harga mobil bekas bisa tetap mahal.

Yuk, simak 5 faktor utama yang bikin harga mobil bekas tetap tinggi!

1. Permintaan Pasar yang Tinggi

Jika permintaan mobil bekas meningkat, otomatis harga ikut terdongkrak. Ini sering terjadi pada mobil-mobil yang punya reputasi baik dalam hal keiritan, keawetan, serta biaya perawatan yang terjangkau.

Contohnya, mobil-mobil seperti Toyota Avanza, Honda Brio, dan Daihatsu Xenia yang sering dijadikan kendaraan harian atau operasional karena keandalannya.

Saat momen tertentu seperti menjelang Lebaran, harga mobil bekas juga cenderung naik karena banyak orang mencari kendaraan untuk mudik.

Begitu juga ketika ada krisis ekonomi yang membuat orang lebih memilih mobil bekas daripada membeli unit baru.

Jadi, kalau kamu ingin mendapatkan harga lebih murah, hindari membeli mobil bekas saat permintaan sedang tinggi.

Selain itu, tren otomotif juga berpengaruh terhadap permintaan. Mobil-mobil dengan tren tertentu, seperti SUV atau mobil listrik bekas, bisa memiliki harga tinggi karena banyak dicari oleh konsumen yang ingin mencoba teknologi terbaru dengan harga lebih terjangkau dibandingkan unit baru.

2. Kondisi dan Riwayat Pemakaian Mobil

Faktor mobil bekas mahal

Harga mobil bekas yang mahal tidak terjadi begitu saja. Ada banyak faktor yang memengaruhinya, mulai dari permintaan pasar, kondisi kendaraan, ketersediaan unit, teknologi dan fitur, hingga reputasi merek.

Kondisi mobil sangat menentukan harga jualnya. Mobil yang terawat dengan baik, jarang mengalami kecelakaan, dan memiliki riwayat servis rutin di bengkel resmi biasanya dihargai lebih tinggi dibandingkan dengan mobil yang kondisinya kurang terawat.

Faktor lain yang mempengaruhi adalah kilometer yang sudah ditempuh. Semakin rendah odometer mobil, biasanya harganya semakin tinggi, karena dianggap lebih sedikit mengalami keausan pada mesin dan komponen lainnya.

Selain itu, mobil yang digunakan hanya untuk keperluan dalam kota biasanya lebih awet dibandingkan dengan mobil yang sering digunakan untuk perjalanan jauh.

Untuk memastikan mobil bekas yang akan dibeli dalam kondisi terbaik, periksa dokumen servis berkala, lakukan inspeksi fisik, dan cek riwayat pemakaian sebelumnya.

Hindari mobil bekas yang pernah terendam banjir atau mengalami kecelakaan berat karena bisa menimbulkan masalah di kemudian hari.

3. Ketersediaan Unit di Pasaran

Mobil yang produksinya terbatas atau sudah tidak diproduksi lagi biasanya memiliki harga bekas yang lebih tinggi.

Hal ini terjadi karena unit yang tersedia di pasaran tidak banyak, sementara masih banyak orang yang menginginkannya.

Contohnya adalah beberapa model dari merek tertentu seperti Honda Jazz yang sudah tidak diproduksi lagi, namun masih memiliki banyak peminat.

Harga mobil bekasnya pun cenderung bertahan tinggi, bahkan bisa naik jika kondisinya masih sangat baik.

Selain itu, mobil dengan warna tertentu yang lebih diminati seperti putih dan hitam biasanya memiliki harga lebih stabil dibandingkan warna-warna yang kurang populer.

Warna-warna seperti kuning atau hijau cerah mungkin memiliki harga lebih rendah karena lebih sedikit peminatnya.

4. Teknologi dan Fitur yang Ditawarkan

Mobil dengan fitur canggih dan teknologi terbaru lebih dihargai tinggi di pasar mobil bekas.

Fitur-fitur seperti kamera 360 derajat, adaptive cruise control, sensor parkir, dan head unit layar sentuh menjadi nilai tambah yang membuat harga mobil bekas tetap tinggi.

Selain itu, mobil yang sudah dilengkapi dengan teknologi keselamatan canggih seperti ABS, EBD, serta airbag ganda juga lebih diminati dan harganya lebih stabil.

Pembeli cenderung memilih mobil bekas dengan fitur modern karena memberikan kenyamanan dan keamanan lebih saat berkendara.

Tak hanya itu, teknologi mesin juga berpengaruh terhadap harga mobil bekas. Mobil yang sudah menggunakan mesin hybrid atau listrik cenderung lebih mahal karena teknologi tersebut masih tergolong baru dan lebih irit bahan bakar.

Di sisi lain, mobil dengan mesin konvensional yang dikenal tangguh dan mudah dirawat juga tetap memiliki harga tinggi karena lebih disukai oleh pengguna yang ingin kemudahan dalam perawatan.

5. Brand dan Reputasi Merek

Merek mobil juga sangat berpengaruh pada harga jual kembali. Merek-merek seperti Toyota, Honda, dan Suzuki cenderung memiliki harga jual kembali yang lebih baik karena dikenal memiliki jaringan servis luas, suku cadang mudah ditemukan, dan nilai depresiasi yang lebih rendah.

Sebaliknya, mobil dari merek yang kurang populer atau memiliki reputasi kurang baik dalam hal perawatan dan daya tahan cenderung mengalami penurunan harga yang lebih cepat.

Oleh karena itu, sebelum membeli mobil bekas, pertimbangkan juga mereknya dan bagaimana nilai jual kembalinya nanti.

Faktor lain dari brand yang mempengaruhi harga adalah statusnya di pasar. Mobil dengan brand premium seperti BMW, Mercedes-Benz, dan Lexus mungkin mengalami depresiasi harga lebih cepat saat baru, tetapi untuk varian tertentu, harga bekasnya bisa tetap tinggi jika memiliki peminat setia.

Harga mobil bekas yang mahal tidak terjadi begitu saja. Ada banyak faktor yang memengaruhinya, mulai dari permintaan pasar, kondisi kendaraan, ketersediaan unit, teknologi dan fitur, hingga reputasi merek.

Sebelum membeli mobil bekas, pastikan untuk melakukan riset, mengecek kondisi mobil secara menyeluruh, dan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut agar mendapatkan kendaraan yang sesuai dengan budget dan kebutuhan.

Jika kamu ingin mendapatkan harga terbaik, coba cari mobil bekas di waktu yang tepat, misalnya setelah periode Lebaran atau akhir tahun ketika banyak orang menjual mobil lama untuk membeli model baru.

Selain itu, lakukan negosiasi dengan cermat dan jangan ragu untuk membandingkan harga dari berbagai sumber sebelum mengambil keputusan.(vip)